Latihan Gabungan Perguruan Pencak Silat se-Kota Batam
Sekitar 300 pesilat anak-anak, remaja dan dewasa dari berbagai perguruan pencak silat berkumpul di lapangan Engku Puteri Batam Centre kemarin Minggu (01/06/2008) jam 07.00 WIB. Dengan mengenakan pakaian seragam pencak silat masing-masing perguruan yang beraneka ragam, dengan kompak mereka bersama-sama melakukan stratching dan pemanasan
yang dipandu oleh Ricky Mendoza, Ketua Bidang Pembinaan Atlet Pengcab Perisai Diri Batam. Kemudian seluruh pesilat jogging bersama dengan berbaris rapi berjalan menyusuri jalan raya di sekitar kawasan kantor Pemko Batam.
"Latihan gabungan ini kami agendakan untuk dilaksanakan sebulan sekali, yaitu setiap hari minggu pagi pada minggu pertama, dan ini adalah yang pertama kalinya. Kali ini yang hadir ada tujuh perguruan, yaitu Perisai Diri, Tapak Suci, Bintang Surya, Pagar Nusa, Himssi, Setia Hati Organisasi dan
Talago Biru. Perguruan lainnya yang belum dapat bergabung kali ini, kami harapkan dapat bergabung dalam latihan gabungan bulan depan. Informasi yang kami dapatkan dari Pengcab IPSI Batam, di Kota Batam ini ada 24 perguruan pencak silat yang terdaftar secara resmi," papar Agus Winarno, Sekretaris Pengcab Perisai Diri Batam.
Setelah jalan bersama keliling Batam Centre, para pesilat mendapat pelatihan rangkaian teknik Jurus Tunggal Baku yang dipandu oleh Edi Priyono, Ketua Umum Pengcab Bintang Surya Batam. Jurus Tunggal Baku ini merupakan gerakan wajib yang dipakai dalam pertandingan pencak silat kategori tunggal yang dahulu disebut kategori seni tunggal atau wiragana. Untuk tahap awal diberikan rangkaian gerak tangan kosong. Untuk tahap berikutnya nanti bagi pesilat yang berpotensi untuk menjadi atlet kategori tunggal akan diberikan juga rangkaian gerak bersenjata golok dan toya.
Kegiatan dilanjutkan dengan latih tanding bagi kader atlet yang dipandu oleh Rendra Topan, Sekretaris Pimda Tapak Suci Batam. Dalam latih tanding ini, pesilat berhadapan dengan pasangannya dari perguruan lain. Selain uji coba para atlet, latih tanding ini juga dijadikan sebagai sarana pembibitan atlet dalam rangka regenerasi dan kaderisasi atlet-atlet pencak silat yang diharapkan akan dapat menambah deretan prestasi Kota Batam di bidang olahraga, terutama untuk pesilat anak-anak dan remaja. Dari antusias para peserta yang hadir terlihat bahwa Kota Batam memiliki banyak potensi atlet yang perlu pembinaan lebih lanjut.
Seusai latihan, para pengurus dan pelatih dari berbagai perguruan pencak silat yang hadir berkumpul untuk mengadakan diskusi dan sarasehan. Salah satu hal yang menjadi pembahasan yaitu mengenai agenda latihan gabungan bulan depan. Setelah pertemuan pertama yang koordinatornya dari Perisai Diri ini, pertemuan bulan depan yang menjadi koordinator adalah Pagar Nusa.
"Selama ini biasanya para pesilat dari berbagai perguruan pencak silat bertemu dalam even pertandingan. Kami berinisiatif untuk mengumpulkan mereka bukan dalam nuansa persaingan jual beli pukulan di arena, tapi dalam nuansa kebersamaan dan persahabatan, yaitu dengan kegiatan latihan gabungan seperti ini," jelas Agus Winarno, Sekretaris Pengcab Perisai Diri Batam. Ide dan gagasan latihan bersama ini sebelumnya telah dicetuskan dalam pertemuan silaturahmi beberapa pengurus dan pelatih perguruan pencak silat di lingkungan Kota Batam yang diadakan di Sekretariat Pengcab Perisai Diri Batam pada tanggal 30 Maret 2008. Kemudian Agus menyampaikan rencana kegiatan ini secara informal dalam website Wakil Walikota Batam dan langsung mendapat respon positif. "Pak Ria Saptarika melalui website-nya merespon bahwa beliau mendukung kegiatan ini. Beliau setuju dan berpesan bahwa pencak silat harus dilestarikan. Dan sesuai saran dari beliau, agar tidak bentrok jadwal kegiatan di lapangan Engku Puteri, maka kami membuat surat pemberitahuan ke Bagian Umum Pemko Batam dan sudah mendapatkan surat izin," ujar Agus.
Menurut Agus, latihan gabungan seperti ini diharapkan dapat menjadi sarana menjaga keharmonisan dan silaturahmi antar perguruan pencak silat sehingga menambah citra baik pencak silat sebagai olahraga seni beladiri warisan luhur budaya bangsa Indonesia. Selain itu diharapkan kegiatan ini dapat menarik minat masyarakat, terutama generasi muda, untuk mencintai dan melestarikan pencak silat sebagai salah satu kekayaan budaya asli bangsa Indonesia. Di akhir acara, Agus kembali menginformasikan bahwa seluruh perguruan pencak silat di Kota Batam, terutama yang belum dapat hadir kali ini, dipersilahkan untuk bergabung dalam latihan gabungan selanjutnya yang akan diadakan pada hari Minggu tanggal 6 Juli 2008.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus